MEDIA PEMBELAJARAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Workshop Matematika
Dosen Pengampu: Defi, S.Pd
Oleh
:
ERMA SUSANTI
11115202303
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2013
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Kami dapat menyelesaikan Makalah Media
Pembelajaran ini.
Sholawat beserta salam di hadiahkan untuk Nabi Besar Muhammad SAW., berkat
beliaulah kita di bimbing dari zaman kebodohan ke zaman yang serba canggih
seperti sekarang ini.
Ucapan terima kasih kami haturkan untuk dosen
pembimbing Defi S.Pd dan seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan Makalah ini,
baik melalui pikiran maupun materi.
Kami juga sangat menyadari atas kekurangan
dari isi Penyusunan Makalah ini, maka dari itu Kami sangat mengharapkan dan menjadi suatu kehormatan bagi Kami atas
kritik dan saran dari pembaca supaya menjadi pedoman bagi Kami untuk
kedepannya, dan bermanfaat bagi semua yang membacanya.
Pekanbaru, Februari
2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian media pembelajaran
B. Ciri-ciri media pembelajaran
C. Fungsi dan manfaat media pembelajaran
D. Klasifikasi media pembelajaran
E. Karakteristik beberapa media pembelajaran
F. Prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media
G. Manfaat media pembelajaran matematika
G. Manfaat media pembelajaran matematika
H. Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran
matematika
I. Contoh media pembelajaran matematika
BAB
IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah suatu
proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan (isi atau materi ajar) dari
sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan (siswa/pebelajar
atau mungkin juga guru). Penyampaian pesan ini bisa dilakukan melalui
simbul-simbul komunikasi berupa simbul-simbul verbal dan non-verbal atau
visual, yang selanjutya ditafsirkan oleh penerima pesan (Criticos, 1996).
Adakalanya proses penafsiran tersebut berhasil dan terkadang
mengalami kegagalan. Kegagalan ini bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor,
misalnya adanya hambatan psikologis (yang menyangkut minat, sikap,
kepercayaan, inteligensi, dan pengetahuan), hambatan fisik berupa
kelelahan, keterbatasan daya alat indera, dan kondisi kesehatan penerima pesan.
Faktor lain yang juga berpengaruh adalah hambatan kultural (berupa
perbedaan adat istiadat, norma-norma sosial, kepercayaan dan nilai-nilai
panutan), dan hambatan lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan oleh
situasi dan kondisi keadaan sekitar (Sadiman, dkk., 1990).
Untuk mengatasi kemungkinan hambatan-hambatan yang
terjadi selama proses penafsiran dan agar pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif, maka sedapat mungkin dalam penyampaian pesan (isi/materi ajar) dibantu
dengan menggunakan media pembelajaran. Diharapkan dengan pemanfaatan sumber
belajar berupa media pembelajaran, proses komunikasi dalam kegiatan belajar
mengajar berlangsung lebih efektif (Gagne, 1985) dan efisien.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang
dimaksud dengan media pembelajaran?
2.
Apa saja
ciri-ciri media pembelajaran?
3.
Apa fungsi dan manfaat media pembelajaran?
4.
Apa saja
klasifikasi dari media pembelajaran?
5.
Apa saja yang
termasuk karakteristik dalam media pembelajaran?
6.
Bagaimana
prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media pembelajaran?
7.
Bagaimana manfaat
media pembelajaran dalam pembelajaran matematika?
8.
Apa saja
kelebihan dan kekurangan media pembelajaran matematika?
9.
Apa saja contoh
atau alat peraga pada pembelajaran matematika?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
pengertian media pembelajaran.
2.
Untuk mengetahui
yang termasuk kedalam ciri-ciri media pembelajaran.
3.
Untuk mengetahui
fungsi dan manfaat dari media pembelajaran.
4.
Untuk mengetahui
beberapa klasifikasi dari media pembelajaran.
5.
Untuk mengetahui
karakteristik dari media pembelajaran.
6.
Untuk mengetahui
prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media pembelajaran.
7.
Untuk mengetahui
apa saja manfaat media pembelajaran pada pembelajaran matematika.
8.
Untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan dari media pembelajaran matematika.
9.
Untuk mengetahui
contoh atau alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran matematika.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin merupakan
bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau
“Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. [1]
Gerlach dan Ely (1971) mengatakan
bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks,
dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media
dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis untuk menangkap dan memproses dan menyusun kembali informasi visual
dan verbal.
Banyak
batasan tentang media, Association of Education and Communication Technology
(AECT) memberikan pengertian tentang media sebagai segala bentuk dan saluran
yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi. Disamping sebagai sistem
penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming (1987:234)
adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan
mendamaikannya. Dengan istilah mediator
media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif
antara dua pihak utama dalam proses belajar-siswa dan isi pelajaran. Disamping
itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa
setiap system pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai
kepada peralatan paling canggih, dapat disebut media. Ringkasnya, media adalah
alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.[2]
Beberapa ahli memberikan definisi
tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran.
Rossi dan
Breidle (1966), mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat di pakai untuk tujuan
pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya.
Menurut Rossi, alat-alat semacam radio dan televise kalau digunakan dan
diprogram untuk pendidikan, maka merupakan media pembelajaran.[3]
Sementara itu, Briggs (1977)
berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan
isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.
Sedangkan, National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media
pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar,
termasuk teknologi perangkat keras.[4]
Dari pedapat diatas dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang menyangkut perangkat yang dapat digunakan untuk meyampaikan isi
materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar (individu atau kelompok), yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pebelajar sedemikian
rupa sehingga proses belajar (di dalam/di luar kelas) menjadi lebih efektif.
B.
Ciri-Ciri
Media Pembelajaran
Gerlach
dan Ely (1971) mengemukakan tiga cirri media yang merupakan petunjuk mengapa
media digunakan dan apa-apa saha yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin
guru tidak mampu (kurang efisien) melakukannya.
1.
Ciri
Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan
media merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau
objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media
seperti fotografi, video tape, audio tape, disket computer, dan film. Suatu
objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera atau video kamera
dengan mudah dapat direproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan. Dengan
cirri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang
terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
2.
Ciri
Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau
objek dimungkinkan karena media memiliki manipulative. Kejadian yang memakan
waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit
dengan teknik pengambilan gambar time-lapse
recording.
Kemampuan media dari ciri
manipulative memerlukan perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi
kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau pemotongan
bagian-bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang
tentu saja akan membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah
sikap mereka kearah yang tidak diinginkan.
3.
Ciri
Distributif (Distributive Property)
Ciri distributive dari media
memungkinkan suatu objek atau kejadian ditrasportasikan melalui ruang dan
secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan
stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Dewasa ini,
distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada
sekolah-sekolah di dalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu misalnya
rekaman video dan audio dapat disebar keseluruh penjuru tempat yang diinginkan
kapan saja.[5]
C.
Fungsi dan Manfaat Media
Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran, dua
unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Hamalik
(1986) mengemukakan bahwa pemakaina media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi
pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain itu juga dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpecaya memudahkan
penafsiran data dan memadatkan informasi.
Sudjana dan Rivai (1992:2)
mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
1.
Pembelajaran
akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2.
Bahan
pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa
dan memungkinkan menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran:
3.
Metode
mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
4.
Siswa
dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian
guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukanm
mendeminstrasikan, memerankan dan lain-lain.
Secara umum media pembelajaran
mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1.
Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis ( dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan belaka)
2.
Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a.
Objek
yang terlalu besar, bias digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film,
atau model
b.
Objek
yang kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar
c.
Gerak
yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography.
d.
Kejadian
atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bias di tampilakan lagi lewat rekaman
film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
e.
Objek
yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,
diagram, dan lain-lain
f.
Konsep
yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat
divisualkan dalam bentuk film, film bingkai dan gambar
3.
Penggunaan
media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak
didik. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:
a.
Menimbulkan
kegairahan belajar
b.
Memungkinkan
interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan
kenyataan.
c.
Memungkinkan
anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya
4.
Dengan
sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman
yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk
setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus
diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakkang lingkungan guru
dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan,
yaitu dengan kemampuannya dalam:
a.
Memberikan
perangsang yang sama
b.
Mempersamakan
pengalaman
c.
Menimbulkan
persepsi yang sama.[6]
D.
Klasifikasi Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana
melihatnya:
1.
Dilihat
dari sifatnya, media dapat dibagi kedalam
a.
Media
auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya
memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
b.
Media
visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur
suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk
bahan yang dicetak seperti media grafis.
c.
Media
audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga
mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman videom berbagai
ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap
lebih bauj dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur yang lebih menarik,
sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.
2.
Dilihat
dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi kedalam:
a. Media yang memiliki daya liput yang
luas dan serentak seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat
mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa
harus menggunakan ruangan khusus.
b. Media yang mempunyai daya liput yang
terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film slide,
film, video, dan lain sebagainya.
3.
Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media
dapat dibagi kedalam:
a.
Media
yang diproyeksikan, seperti film , slide, film strip, tansparansi, dan lain
sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus, seperti film projector untuj memproyeksikan
film, slide projector untuk
memproyeksikan film slide, Over Head Projector (OHP) untuk
memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka
media semacam ini tidak akan berfugnsi
apa-apa.
b.
Media
yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain
sebagainya.
Menurut Rudy Brets, ada 7 klasifikasi media yaitu:
1.
Media
audiovisual gerak, seperti: film suara, pita video, dan film tv.
2.
Media
audiovisual diam, seperti: film rangakai suara.
3.
Audio
semigerak, seperti: tulisan jauh bersuara.
4.
Media
visual bergerak, seperti: film bisu.
5.
Media
visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide bisu.
6.
Media
audio, seperti: radio, telephone, pita audio.
7.
Media
cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.[7]
E.
Karakteristik Beberapa Media Pembelajaran
Media pembelajaran memiliki jenis
yang beserta serta karakteristik yang berbeda, dimana Arsyad (2002)
mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi empat kelompok berdasarkan
teknologi, yaitu: media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi
audio-visual, media hasil teknologi berdasarkan komputer, dan media hasil
gabungan teknologi cetak dan komputer. Masing-masing kelompok media tersebut
memiliki karakteristik yang khas dan berbeda satu dengan yang lainnya.
Karakteristik dari masing-masing kelompok media tersebut akan dibahas dalam
uraian selanjutnya.
1.
Media
grafis. Pada
prinsipnya semua jenis media dalam kelompok ini merupakan penyampaian pesan
lewat simbul-simbul visual dan melibatkan rangsangan indera penglihatan.
Karakteristik yang dimiliki adalah: bersifat kongkret, dapat mengatasi batasan
ruang dan waktu, dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apa saja
dan pada tingkat usia berapa saja, murah harganya dan mudah mendapatkan serta
menggunakannya, terkadang memiliki ciri abstrak (pada jenis media diagram),
merupakan ringkasan visual suatu proses, terkadang menggunakan simbul-simbul
verbal (pada jenis media grafik), dan mengandung pesan yang bersifat
interpretatif.
2.
Media
audio.
Hakekat dari jenis-jenis media dalam kelompok ini adalah berupa pesan yang
disampaikan atau dituangkan kedalam simbul-simbul auditif (verbal dan/atau
non-verbal), yang melibatkan rangsangan indera pendengaran. Secara umum media
audio memiliki karakteristik atau ciri sebagai berikut: mampu mengatasi keterbatasan
ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya luas), pesan/program dapat
direkam dan diputar kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan
merangsang partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan
guru, sifat komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik
dan bahasa, dan pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada
jenis media radio).
3.
Media
proyeksi diam.
Beberapa jenis media yang termasuk kelompok ini memerlukan alat bantu (misal
proyektor) dalam penyajiannya. Ada kalanya media ini hanya disajikan dengan
penampilan visual saja, atau disertai rekaman audio. Karakteristik umum media
ini adalah: pesan yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak,
penyajiannya berada dalam kontrol guru, cara penyimpanannya mudah (praktis),
dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera, menyajikan obyek -obyek
secara diam (pada media dengan penampilan visual saja), terkadang dalam
penyajiannya memerlukan ruangan gelap, lebih mahal dari kelompok media grafis,
sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu, sesuai untuk belajar secara
berkelompok atau individual, praktis dipergunakan untuk semua ukuran ruangan
kelas, mampu menyajikan teori dan praktek secara terpadu, menggunakan
teknik-teknik warna, animasi, gerak lambat untuk menampilkan obyek/kejadian
tertentu (terutama pada jenis media film), dan media film lebih realistik,
dapat diulang-ulang, dihentikan, dsb., sesuai dengan kebutuhan.
4.
Media
permainan dan simulasi.
Ada beberapa istilah lain untuk kelompok media pembelajaran ini, misalnya
simulasi dan permainan peran, atau permainan simulasi. Meskipun berbeda-beda,
semuanya dapat dikelompkkan ke dalam satu istilah yaitu permainan (Sadiman,
1990). Ciri atau karakteristik dari media ini adalah: melibatkan pebelajar
secara aktif dalam proses belajar, peran pengajar tidak begitu kelihatan tetapi
yang menonjol adalah aktivitas interaksi antar pebelajar, dapat memberikan
umpan balik langsung, memungkinkan penerapan konsep-konsep atau peran-peran ke
dalam situasi nyata di masyarakat, memiliki sifat luwes karena dapat dipakai
untuk berbagai tujuan pembelajaran dengan mengubah alat dan persoalannya
sedikit saja, mampu meningkatkan kemampuan komunikatif pebelajar, mampu
mengatasi keterbatasan pebelajar yang sulit belajar dengan metode tradisional,
dan dalam penyajiannya mudah dibuat serta diperbanyak.[8]
F. Prinsip-Prinsip
Pemilihan dan Penggunaan Media
1.
Prinsip
pemilihan media
Ada
beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pemilihan media, diantaranya:
a.
Pemilihan
media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
b.
Pemilihan
media harus berdasarkan konsep yang jelas.
c.
Pemilihan
media harus disesuaikan dengan karakteristik siswa.
d.
Pemilihan
media harus sesuai dengan gaya belajra siswa serta gaya dan kemampuan guru.
e.
Pemilihan
media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas dan waktu yang tersedia
unutk kebutuhan pembelajaran.
Selain
pertimbangan diatas, untuk memilih media dapat menggunakan pola seperti yang
lain. Sejumlah pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang tepat dapat
kita rumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari; access, cost, technology, interactivity, organization, dan novelty.
a.
Access
Kemudahan
akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media. Apakah media yang kita
perlukan itu tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan oleh murid? Misalnya, kita
ingin menggunakan media Internet, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu apakah
ada saluran untuk koneksi ke Interne? Akses juga menyangkut aspek kebijakan
misalkan apakah murid diizinkan untuk menggunakannya.
b.
Cost
Biaya
juga harus dipertimbangkan. Banyak jenis media yang dapat menjadi pilihan kita.
Media canggih biasanya mahal. Namun, mahalnya biaya itu harus kita hitung
dengan aspek manfaatnya. Semakin banyak yang menggunakan, maka unit cost dari sebuah media akan semakin
turun.
c.
Technology
Mungkin
saja kita tertarik kepada satu media tertentu. Tetapi kita perlu perhatikan
apakah teknologinya tersedia dan mudah menggunakannya? Katakanlah kita ingin
menggunakan media audiovisual di kelas. Perlu kita pertimbangkan, apakah ada
jaringan listrik, apakah voltase listriknya memadai?
d.
Interactivity
Media
yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau
interaktivitas. Setiap kegiatan pembelajaran yang anda kembangkan tentu saka
memerlukan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
e.
Organization
Pertimbangan
yang juga penting adalah dukungan organisasi. Misalnya, apakah pimpinan sekolah
mendukung? Bagaimana pengorganisasiannya?
f.
Novelty
Kebaruan
dari media yang anda pilih juga harus menjadi pertimbangan. Media yang lebih
baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi siswa.
2.
Prinsip
penggunaan media pembelajaran
Agar
media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan sisiwa, maka ada
sejumlah prinsip yang harus
diperhatikan, diantaranya:
a.
Media
yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
b.
Media
yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.
c.
Media
pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.
d.
Media
yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas dan efisien.
e.
Media
yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.[9]
G.
Manfaat Media dalam Pembelajaran
Matematika
Pada umumnya orang menyatakan bahwa
pembelajaran matematika adalah hal yang sulit tetapi dengan adanya media
pembelajaran tersebut merubah pandangan perserta didik yang awalnya tidak suka
dengan pembelajaran matematika menjadi suka..
Anak didik menganggap pembelajaran
matematika itu membosankan, jenuh karena selalu berhubungan dengan angka,
disini lah peran guru dalam pembelajaran
guru harus bisa mengkondisikan keadaan yang seperti ini. Agar anak tidak
menggap pembelajaran matematika itu hal yang membosan kan tetapi malah
menyenangkan.[10]
H.
Kelebihan &
Kekurangan Media Pembelajaran Matematika.
Adapun kelebihan menggunakan media dalam pembelajaran matematika
antara lain:
a.
Bahan pelajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga lebih jelas dipahami siswa sehingga memungkinkan
siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
b.
Metode mengajar
akan lebih bervariasi.
c.
Siswa lebih banyak melakukan kegiatan
belajar.
d.
Motivasi belajar dari para siswa dapat
ditumbuhkan / dinaikkan
e.
Dapat mengatasi sifat pasif dari para
siswa
Adapun
kekurangan dalam penggunaan media dalam pengajaran matematika antara lain:
a. Biaya pengadaan
I.
Contoh Media Pembelajaran Matematika
Matematika
adalah salah satu ilmu pasti yang merupakan sebuah ilmu dasar yang diajarkan
pada saat awal kita mengenyam pendidikan. Tidak jarang, bagi sebagian siswa,
matematika merupakan sebuah mata pelajaran yang menakutkan. Padahal, bila
diajarkan dengan menggunakan alat - alat peraga matematika, pelajaran ini
menjadi sangat menyenangkan. Kita bisa memanfaatkan alat-alat disekitar kita
untuk dijadikan sebagai alat peraga matematika. Seperti daftar alat - alat
peraga matematika ini yang bisa dimanfaatkan orang tua sebagai alat peraga
matematika untuk mengajarkan dasar matematika kepada anak.
Alat - alat peraga matematika:
1.
Jam dinding
Letakkan
jam dinding di dekat meja makan. Akan lebih baik bila terdapat 2 jenis jam
dinding, yang model analog dan digital. Dengan jam dinding, orang tua bisa
mengajarkan kepada anak tentang angka, waktu, dan kebiasaan sehari-hari
2.
Kalender dinding yang sudah tidak
terpakai
Selain
bisa digunakan untuk mengajarkan kepada anak tentang hari, juga bisa digunakan
untuk mengajarkan tentang angka. Ajari anak untuk membaca angka secara vertikal,
horisontal, dan diagonal dengan memanfaatkan kumpulan angka tanggal pada
kalender
3.
Permainan ular tangga
Ular
tangga yang dimainkan dengan cara mengocok dadi bisa dijadikan sebagai alat
peraga matematika untuk mengenalkan kepada anak tentang teori kemungkinan /
probabilitas dan tentu saja bisa digunakan juga untuk mengajarkan kepada anak
tentang cara berhitung.
4.
Kartu
Sambil
memainkan 1 pak kartu bersama dengan anak, kita bisa sekalian mengajarkan
kepada anak tentang pemilahan dan probabilitas
5.
Kalkulator
Gunakan
saja kalkulator sederhana dengan angka yang besar - besar untuk mengenalkan
kepada anak tentang jenis angka dan pola perhitungan yang sederhana.
6.
Cangkir / Botol
Bisa
digunakan untuk mengajari anak tentang isi/volume benda. Gunakan cairan
berwarna untuk mengajari mereka tentang isi/volume.
7.
Kacang - kacangan
Ajari anak
berhitung dengan menggunakan kacang - kacangan. Bila perlu, gunakan 2 atau 3
jenis kacang yang berbeda untuk membantu anak memahami tentang penambahan dan
pengurangan.
8.
Meteran
Ajari anak
cara melihat ukuran panjang sebuah benda dengan menggunakan meteran. Gunakan
benda- benda kecil dahulu atau bisa juga memanfaatkan aneka perabot yang ada di
rumah.[12]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ada
beberapa batasan atau pengertian tentang media pembelajaran yang disampaikan
oleh para ahli. Dari batasan-batasan tersebut, dapat dirangkum bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut perangkat yang dapat
digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar
(individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar (di dalam/di luar
kelas) menjadi lebih efektif.
Dalam
awal perkembangannya, media memiliki posisi sebagai alat bantu dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu alat bantu mengajar bagi guru (teaching aids).
Sebagai alat bantu dalam mengajar, media diharapkan dapat memberikan pengalaman
kongkret, motivasi belajar, mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa.
Dengan kemajuan teknologi di berbagai bidang, misalnya dalam teknologi
komunikasi dan informasi pada saat ini, media pembelajaran memiliki posisi
sentral dalam proses belajar dan bukan semata-mata sebagai alat bantu. Media adalah
bagian integral dari proses belajar mengajar. Dalam posisi seperti ini,
penggunaan media pembelajaran dikaitkan dengan apa-apa saja yang dapat
dilakukan oleh media, yang mungkin tidak mampu dilakukan oleh guru (atau guru
melakukannya kurang efisien). Dengan kata lain, bahwa posisi guru sebagai
fasilitator dan media memiliki posisi sebagai sumber belajar yang menyangkut
keseluruhan lingkungan di sekitar pebelajar.
Berdasarkan
atas beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar memiliki
pengaruh yang besar terhadap alat-alat indera. Penggunaan media akan lebih
menjamin terjadinya pemahaman dan retensi yang lebih baik terhadap isi
pelajaran. Media pembelajaran juga mampu membangkitkan dan membawa pebelajar ke
dalam suasana rasa senang dan gembira, di mana ada keterlibatan emosianal dan
mental. Tentu hal ini berpengaruh terhadap semangat mereka belajar dan kondisi
pembelajaran yang lebih “hidup”, yang nantinya bermuara kepada peningkatan
pemahaman pebelajar terhadap materi ajar. Jadi, sasaran akhir penggunaan media
adalah untuk memudahkan belajar, bukan kemudahan mengajar (Degeng, 2001).
Pengelompokan
media yang sudah ada pada saat ini dapat memperjelas perbedaan tujuan
penggunaan, fungsi dan kemampuannya, sehingga bisa dijadikan pedoman dalam
memilih media yang sesuai untuk suatu pembelajaran tertentu.
Setiap
jenis media memiliki karakteristiknya yang khas, yang dikaitkan atau dilihat
dari berbagai segi (misalnya dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat
diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai, menurut kemampuannya
membangkitkan rangsangan seluruh alat indera, dan petunjuk penggunaannya untuk
mengatasi kondisi pembelajaran).
Sebagai seorang guru
harus bisa menciptakan dan mengembangkan media pembelajaran agar bisa
menjadikan pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,
Azhar. (2011). Media Pembelajaran.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Sadiman,
Arief S. dkk.(2009). Media Pendidikan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Sanjaya,
Wina. (2008). Perencanaan dan Desain
Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT Fajar Interpratama.
Http://carapedia.com/alat_alat_peraga_matematika_info3345.html, diakses
tanggal 18 Februari 2013.
Http://hesty-oktaria.blogspot.com/2011/03/fungsi-media-pembelajaranmtk.html, diakses
tanggal 18 Februari 2013.
Http://hikmaajjah.blogspot.com/2012/09/media-pembelajaran-mtk.html,
diakses tanggal 18 Februari 2013.
Http://sic-multimedia.blogspot.com/2012/06/media-pembelajaran-arti-posisi-fungsi.html,
diakses tanggal 18 Februari 2013.
[1] Wina Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. (Jakarta: PT Fajar Interpratama), hal 204
[2] Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada), hal 3
[3] Wina Sanjaya. Op. cit,. hal 204
[4] Azhar Arsyad. Op. cit,. hal 4
[5] Ibid, hal 13
[6] Arief S. Sadiman dkk. Media Pendidikan. (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada), hal 17
[7] Wina Sanjaya. Op. Cit., hal 211
[8] Http://sic-multimedia.blogspot.com/2012/06/media-pembelajaran-arti-posisi-fungsi.html
[9] Wina Sanjaya. Op. Cit., hal 224
[9] Wina Sanjaya. Op. Cit., hal 224
[10] Http://hikmaajjah.blogspot.com/2012/09/media-pembelajaran-mtk.html
[11]
Http://hesty-oktaria.blogspot.com/2011/03/fungsi-media-pembelajaran-mtk.html
[12] Http://carapedia.com/alat_alat_peraga_matematika_info3345.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar